LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR : PENGUJIAN MUTU BENIH
PENGUJIAN MUTU BENIH
Latar Belakang
Benih
merupakan sarana produksi yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
budidaya tanaman perkebunan. Penggunaan bahan tanam bermutu merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pertanaman. Petani sering
mengalami kerugian yang sangat besar baik dari segi biaya maupun waktu
yang berharga akibat dari penggunaan benih yang tidak bermutu atau tidak jelas
asal-usulnya. Kesalahan dalam penggunaan bahan tanam akan mengakibatkan kerugian
jangka panjang. Penggunaan bibit bermutu merupakan salah satu kunci untuk
mendapatkan pertanaman yang mampu memberikan hasil yang memuaskan.
Teknologi
benih merupakan suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat
memperbaiki sifat- sifat genetik dan fisik dari benih yang mencakup kegiatan
seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi
benih, pengolahan, penyimpanan, serta sertifikasi benih. Benih memiliki tipe
perkecambahan yang berbeda-beda. Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu epigeal
dan hipogeal. Pada tanaman dikotil kebanyakan memiliki tipe perkecambahan
epigeal dan tanaman monokotil mempunyai tipe perkecambahan hipogeal.
Pengujian
benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan.
Komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman
benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian.Pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa
penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran,
struktur, pola perkecambahan).Pentingnya Kegiatan ini dilaksanakan agar dapat
membedakan benih yang bersih,murni dan asli.
Tinjauan
Pustaka
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari
materi-materi non benih/ serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan.
Biasanya kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian
benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih
murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian
adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari
contoh benih yang mewakili lot benih. (Heddy, 2015).
Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh
menjadi tanaman muda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui
penyerbukaan bunga berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji
kembali. Benih dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio
tanaman, jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk
vegetatif. Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek
batang, setek daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi
tanaman dewasa (Purwanti, 2011).
Dalam pengujian
benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil untuk
mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan)
jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah
dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih mencakup
pengujian mutu fisik fisiologi benih (Harjadi,2004).
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi,
S. 2004. Pengantar Agronomi.
Garmedia, Jakarta.
Heddy, G. 2015. Biologi Pertanian. Rajawali Press:
Jakarta
Purwanti, S. 2011. Kajian suhu ruang simpan terhadap
kualitas benih kedelai hitam dan kedelai kuning. Jurnal Ilmu Pertanian, 11(1).
Komentar
Posting Komentar