LAPORAN PRAKTIKUM : PERBANYAKAN BIBIT DARI PUTERAN DAN PERBANYAKAN BIBIT DARI PUTERAN

 

 

PERBANYAKAN BIBIT DARI PUTERAN DAN PERBANYAKAN BIBIT DARI PUTERAN

 

LATAR BELAKANG

            Kegiatan produksi kehutanan memerlukan unit pembibitan tanaman. Pembibitan merupakan proses penyediaan bahan tanaman yang berasal dari benih tanaman biji tanaman berkualitas baik dan siap untuk ditanam atau bahan tanaman yang berasal dari organ vegetatif tanaman untuk menghasilkan bibit bahan tanaman yang siap untuk ditanan di lapangan. Teknik tanaman yang akan dikembangkan berbagai teknik dari setiap aspek pembibitan dan produksi benih serta teknik untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman sehingga diperoleh hasil panen yang mempunyai kualitas yang baik dan kuantitas yang banyak.

   Benih merupakan produk akhir dari suatu program pemuliaan tanaman, yang pada umumnya memiliki karakteristik keunggulan tertentu, mempunyai peranan yang vital sebagai penentu batas-atas produktivitas dan dalam menjamin keberhasilan budidaya tanaman.Bibit Puteran merupakan bibit tanaman yang dipindahkan dari persemaian ke tempat penanamandengan cara digali dengan diikutsertakan tanahnya. Pemindahan bibit putaran disebut pula bibit keranjang, yang dimana sesudah diambil dari persemaian galibnya kemudian dimasukan terlebih dahulu kedalam keranjang. Sistem ini dimaksudkan guna memperkecil kerusakan akar yang dapat mempengaruhi terjadinya kemacetan dalam pertumbuhannya setelah ditanam dikebun.

Material tumbuhan yang memungkinkan dapat dibawa atau dipindahkan merupakan material yang dapat tumbuh menjadi tanaman. Material perbanyakan tumbuhan dapat dilakukan dengan biji, cabutan anakan alam, stek batang dan bahkan secara potensial dapat diperbanyak dengan teknik kultur jaringanBibit Cabutan merupakan bibit tanaman yang dipindahkan dari persemaian ke tempat penanaman (kebun) dengan cara dicabut tanpa diikutsertakan tanahnya. Tanaman cabutan sangat rentan terhadap sebab  terjadi penguapan berlebih dibandingkan dengan penyerapan nutrisi dan air oleh akar dengan mengurangi penguapan yang tinggi dilakukan pengurangan daun dan disungkup. Pengurangan daun dilakukan sekitar 50% dengan cara dipotong setengah bagian.

Pemindahan bibit bertujuan agar semai mendapat perawatan lebih sehingga mampu tumbuh secara optimal ataupun dikarenakan semai akan digunakan pada lokasi yang berbeda. Teknik yang digunakan untuk memindahkan bibit generatif antara lain teknik stump, cabutan dan puteran.Kerusakan perakaran akibat pemindahan yang tidak hati-hati akan menyebabkan semai menjadi kering. Pentingnya kegiatan ini guna dapat mengetahui proses pengambilan dengan sistem puteran dan sistem cabutan.

 

TINJAUAN PUSTAKA

            Perbanyakan bibit umumnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif dan vegetatif. Sebagian besar jenis-jenis pohon hutan memperbanyak diri secara alami melalui biji (generatif), namun ada juga jenis tertentu yang memperbanyak diri dengan menumbuhkan tunas baru dari sistem perakarannya. Secara teknis silvikultur, perbanyakan generatif adalah perbanyakan tanaman yang berasal dari biji, sedangkan perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan yang diperoleh dari organ vegetative tanaman seperti batang dan tunas pucuk. Teknik yang digunakan untuk memindahkan bibit generatif adalah teknik cabutan dan puteran (Mawazin,2013).

            Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan (Agromedia,2010).

Pemindahan bibit harus dilakukan dengan hati-hati agar bibit tidak mengalami kerusakan, seperti akar yang putus. Ada beberapa cara memindahkan bibit, antara lain, cara cabutan dan cara puteran.Cabutan dilakukan dengan cara media tanam disiram air sampai cukup basah, namun tidak lengket, sehingga bibit mudah dicabut. Dengan cara puteran, tanah sekitar bibit turut disertakan. Keuntungan cara ini adalah sangat kecilnya kemungkinan akar bibit menjadi rusak(Rayan,2013)

            Bibit Cabutan adalah pencabutan anakan pohon yang ada di lantai hutan atau dibawah induk tanaman dengan tanpa menyertakan tanahnya untuk kemudian disemaikan di dalam persemaian. Benih yang jatuh di lantai hutan mudah berkecambah dan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bibit. Pencabutan sebaiknya setelah turun hujan dengan cara mencabut bagian leher akar untuk menghindari kerusakan daerah perakaran. Pada lokasi persemaian yang tergolong jauh sebaiknya memprakondisikan wildling/cabutan dibungkus dalam karung basah atau pelepah pisang serta dapat menggunakan ice box. Tujuannya adalah menjaga kesegaran cabutan dan menjaga kelembapan selama pengangkutan dan kalau perlu di siram selama 4-6 jam sekali dengan air bersih. Cabutan di bentuk dengan memotong 2/3 daun, untuk mengurangi penguapan daun akar yang terlalu panjang di bentuk untuk memudahkan penyemaian di kantong plastik.(Leksono,2014).

TINJAUAN PUSTAKA

Agromedia, R. 2012. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. AgroMedia Pustaka.Jakarta.

Leksono, B. 2014. Teknik Penunjukan dan Pembangunan Kebun Benih. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman, Yogyakarta.Yogyakarta.

Mawazin. 2013. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan di Riau.Jurnal Rehabilitasi Hutan;2(1),59-73.

Rayan. 2013. Teknik Persemaian dalam Rangka Pengadaan Bibit Untuk Penanaman. Paket Teknologi Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.Bogor.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR : PENJARANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR : PENGUJIAN MUTU BENIH

ACARA I : PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT